Jumat, 02 Desember 2011

Seks membuat pernikahan retak?


Ada yang tau kenapa ini terjadi….?
Apakah berakibat ke perceraian…?

Awalnya saat tahu ada masalah seksual, pasangan akan saling memahami dan bersimpati. Sayangnya rasa simpati itu kemudian diikuti dengan perasaan gelisah, saling menghindari atau malah menghentikan segala kegiatan seksual

Pada akhirnya pasangan yang salah satu pasangannya memiliki masalah seksual, akan merasa kesepian, bersalah atau bahkan marah. Hal itu terjadi karena mereka menghindari aktivitas seksual yang biasanya membuat pasangan merasa lebih intim dan melepaskan stress.


suami atau istri yang memiliki masalah seksual biasanya akan menjadi terlalu malu untuk minta bantuan profesional. Mereka juga merasa bersalah karena melakukan hal itu Sementara pihak suami atau istri yang tidak mempunyai masalah seksual merasa bersalah jika mereka terlalu sering mengajak pasangannya bercinta.

Hal yang disebutkan terakhir biasanya jadi penyebab pasangan mengakhiri pernikahan. Jika pihak yang memiliki masalah disfungsi ereksi atau sakit pada Miss. V  bertahun-tahun tidak mau meminta bantuan profesional, hingga akhirnya kehidupan seks pun terhenti, apatisme bisa muncul. Apatisme itu sudah jauh lebih buruk dari marah. Marah masih menandakan pasangan itu peduli. Sedangkan apatis, artinya pihak yang dikecewakan tidak mau lagi peduli.

Meminta bantuan professional sangatlah membantu, jangan pernah untuk mengurangi komunikasi antar pasangan dan konsultasi kepada pihak profesional…

Angsamerah dapat memberikan informasi yang anda butuhkan dan kami pun menyediakan privasi dengan lingkungan nyaman dan bersahabat.

Hubungi kami (021) 391-5189   atau email ke   : customer@angsamerah.com 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar