Sabtu, 05 Oktober 2013

Seks Dalam Perkawinan (Bag. 2)

Bayangan tentang keindahan seks seperti dalam film atau gambar di majalah memang hanya imaji. Tapi tidak berarti seks dalam kehidupan yang sesungguhnya demikian tidak menyenangkan. Seks tetap bisa menjadi sesuatu yang indah, menyenangkan, dan membahagiakan. Sebuah perkawinan yang sehat mencakup kehidupan seks yang sehat bagi pasangan di dalamnya. Akan tetapi, tak jarang kita temukan kehidupan seks yang justru semakin loyo seiring bertambahnya usia perkawinan. Hal ini kemudian tampak sebagai suatu pakem, padahal semakin bertambahnya tahun perkawinan, kehidupan seks harusnya menjadi semakin baik.
courtesy of blog.zoosk.com

Hambatan terbesar untuk bisa menikmati seks dalam perkawinan biasanya adalah komunikasi. Merasa tak bebas untuk mengekspresikan seksualitas dengan adanya anak, atau merasa bahwa bermesraan bukanlah hal yang lazim bagi pasangan yang sudah berumur misalnya. Keengganan ini masih juga ditambah dengan rutinitas pekerjaan sehari-hari yang tidak memungkinkan komunikasi efektif antar pasangan. Maka luangkanlah untuk bicara dan saling mendengarkan tentang apapun, mulai dari pengalaman sehari-hari, hasrat seksual masing-masing pasangan, hingga ekspektasi yang terkait dengan percintaan. Melalui komunikasi yang baik, hubungan akan terasa intim, dan bila Anda dapat saling mengerti, maka seks akan menjadi sebuah keindahan bagi kehidupan perkawinan Anda.


Selain komunikasi, beberapa tips lainnya yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kualitas kehidupan seks perkawinan Anda misalnya:

1. Start feel good about sex. Apa yang kita rasakan adalah apa yang kita pikirkan. Bila Anda berpikir bahwa alat kelamin merupakan organ terpenting untuk seks, maka Anda salah besar. Otak adalah organ seks terbesar dan yang paling berpengaruh, sehingga jernihkan pikiran dan munculkan pemikiran yang baik dan menyenangkan mengenai seks dengan pasangan.

2. Fix your attitude. Semua manusia ingin jadi yang sempurna, tapi, kita hanya manusia biasa kan? Kita harus bisa menghargai apa yang kita miliki termasuk bentuk tubuh. Meski pasti ada kekurangan seperti kerutan, selulit, jerawat, dan lainnya, tapi toh tak akan mengurangi daya tarik senyum atau kehangatan yang kita beri pada pasangan. Konon katanya, para pria lebih jago menghargai dirinya ketimbang wanita yang selalu fokus pada kekurangan dirinya.

3. Kenali tubuh Anda. Jangan ragu untuk mengeksplor bagian tubuh Anda demi mengetahui titik-titik sensitif diri Anda sendiri. Katanya tak kenal maka tak sayang, maka kalau kita sendiri tidak tahu bagian tubuh mana yang membuat kita bergairah, bagaimana berharap pasangan akan mengetahuinya? Seks harusnya menjadi hal yang mudah jika kita tahu apa yang kita mau dan bagaimana cara mendapatkannya ;)

4. Foreplay. Bila Anda sudah menjadikan seks sebagai salah satu prioritas dalam kehidupan perkawinan, maka Anda akan memiliki rencana bagaimana seks akan dilakukan. Selalu awali dengan foreplay untuk mendapat hasil yang optimal, bila perlu pemanasan sudah dilakukan sejak pagi hari dan berlangsung sepanjang hari. Hubungan seksual hanyalah sebagian kecil dari kehidupan seks itu sendiri, karena ada banyak hal untuk memberi bumbu keintiman dalam perkawinan.

Keintiman akan muncul seiring dengan terbentuknya pola komunikasi yang baik dan perubahan sikap mengenai kemesraan. Sering-seringlah bergandengan tangan dengan pasangan, rencanakan kencan, dan rela menyediakan waktu bagi pasangan. Ingatlah bahwa wanita akan rileks bila merasa nyambung secara emosional, dan pria bebas dari stres jika nyambung secara fisik. Jadi para pria, bicara dan dengarkanlah asangan Anda, karena seks terjadi bila wanita sedang tidak stres. Selamat mencoba!

Referensi:

dr.Gina Anindyajati

Angsamerah Clinic
Graha Media Building Lt.2
Jl. Blora 8-10, Menteng, Jakarta Pusat 10310
+6221-3915189



Tidak ada komentar:

Posting Komentar