Senin, 22 April 2013

Kondom Wanita


Mungkin sudah ada yang pernah dengar tentang kondom wanita, tapi berapa banyak yang sudah lihat bentuknya? Siapa yang sudah pernah pakai? Rasanya masih sedikit yang kenal dengan benda untuk seks yang aman ini. Yuk mari kita berkenalan dengan kondom wanita.

Di Amerika Serikat, kondom wanita telah tersedia sejak 16 tahun yang lalu, tapi kebanyakan orang tidak berpengalaman menggunakannya, bahkan banyak yang belum pernah melihatnya. Kondom wanita memiliki fungsi yang sama dengan kondom pria, yakni sebagai alat kontrasepsi. Benda ini dimaksudkan untuk setiap pasangan melakukan hubungan seks yang aman agar tidak terjadi kehamilan yang tidak diinginkan atau penyakit menular seksual. Dengan demikian, baik pria maupun wanita mempunyai lebih banyak pilihan dalam menjalankan hubungan seks yang sehat.

Bahan pembuat kondom wanita adalah plastik tipis dan kuat yang disebut poliurethane, namun versi baru dari kondom wanita terbuat dari nitrile (lateks sintetis). Kondom versi baru ini harganya lebih murah. Kondom wanita dibuat sedemikian rupa hingga bersifat kuat, hypoallergenic (tidak menyebabkan alergi), serta dapat dikombinasikan dengan penggunaan lubrikan, baik yang berbahan dasar air maupun minyak. Meski demikian, disarankan untuk tidak menggunakan lubrikan vaselin karena bisa merusak kondom.

Bentuk kondom wanita serupa dengan kondom pria, hanya saja ukurannya lebih besar dengan cincin pada kedua ujungnya. Cincin yang diletakkan dalam vagina akan menutupi mulut rahim, sementara cincin yang terbuka terpasang di vulva (bagian luar vagina). Salah satu kondom wanita yang beredar di Indonesia, memiliki bantalan seperti spons yang akan memfiksasi ujung kondom pada mulut rahim. 

Cara pakai kondom wanita adalah sebagai berikut:

How to Use Female Condom
  • Pegang cincin bagian dalam dengan ibu jari dan jari tengah
  • Puntir kondom dan masukkan sejauh mungkin melewati tulang kemaluan (pubic bone)
  • Biarkan cincin luar berada di luar vagina
  • Pastikan kondom tidak kusut
  • Sebelum berhubungan seks, jangan lupa menggunakan lubrikan berbahan dasar air pada penis
  • Setelah selesai berhubungan seks dan sebelum berdiri, puntir dan kunci cincin bagian luar untuk   menjaga air mani tertahan di dalam, keluarkan kondom perlahan.
Kondom wanita, sama seperti kondom pria, hanya untuk satu kali penggunaan. Dan jangan lupa untuk membuangnya di tempat sampah setelah selesai digunakan.

Dengan memakai kondom wanita, maka akan tercipta penghalang antara penis dan vagina, mulut rahim serta bagian lain dari alat kelamin, karena itulah memberikan proteksi yang lebih luas. Namun perlu diingat bahwa penggunaan kondom laki-laki dan wanita tidak bisa bersamaan. Hal ini karena akan menyebabkan gesekan yang bisa berakibat robeknya kedua kondom. Kondom wanita digunakan sebelum mulai melakukan penetrasi penis ke dalam vagina, sehingga tidak menginterupsi jalannya hubungan seksual. Sementara kondom laki-laki digunakan saat pria sedang ereksi.

Tingkat keefektifan penggunaan kondom wanita mencapai 95% bila digunakan dengan benar. Beberapa alasan kegagalan fungsi kondom wanita adalah:
  • Robekan pada kondom (bisa terjadi sebelum atau sesudah hubungan seks). Berhati-hatilah saat memasukkan agar tidak tersangkut kuku atau perhiasan.
  • Kondom tidak digunakan sebelum penis menyentuh vagina
  • Gagal menggunakan kondom setiap kali berhubungan seks
  • Kegagalan produksi dari pabrik
  • Tumpahnya air mani saat melepas kondom dari vagina

Maka penting untuk memperhatikan beberapa detil seperti tanggal kadaluarsa dan apakah ada robekan di kondom sebelum mengunakan. Usahakan untuk berlatih memakai kondom agar tidak salah saat menggunakan dan jagalah agar tidak terlepas saat berhubungan seks.

Beberapa kenyamanan menggunakan kondom wanita, yaitu:
  • Tersedia tanpa resep dan bisa dibeli di mana saja
  • Relatif  murah (harga lebih mahal dibandingkan kondom laki-laki)
  • Dapat digunakan hingga 8 jam sebelum melakukan hubungan seks. Atau penggunaan kondom wanita dapat dijadikan bagian dari variasi aktivitas seks.
Tidak semua wanita cocok menggunakan metode kontrasepsi dengan kondom. Misalnya, mereka yang berisiko tinggi hamil (usia <30 tahun atau aktif secara seksual >3x/minggu) atau mereka yang memiliki kelainan pada bentuk vagina. Pilihlah metode kontrasepsi yang paling nyaman dan sesuai untuk Anda agar terhindar dari risiko kehamilan yang tidak diinginkan dan infeksi menular seksual.





Referensi


dr. Gina Anindyajati (g.anindyajati@angsamerah.com)

Download article

Angsamerah Clinic
Graha Media Building Lt. 2
Jl. Blora 8-10, Menteng, Jakarta Pusat 10310
+6221-3915189
customer@angsamerah.com
angsamerah.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar