Rabu, 01 Mei 2013

Pentingnya Inisiasi Menyusu Dini


Courtesy of WBW

    Sekitar sepuluh tahun yang lalu mungkin istilah IMD atau Inisiasi Menyusu Dini belum populer. Saat ini, hampir setiap pasangan yang sedang menanti kehadiran sang buah hati pasti kenal dengan istilah IMD. Mencari rumah sakit untuk tempat bersalin yang ramah ASI nampaknya menjadi prioritas setiap pasangan. Bagi Anda yang sedang mempersiapkan kelahiran si kecil, tulisan berikut akan memberikan informasi mengenai IMD.

Segera Setelah Lahir

          IMD adalah suatu proses di mana bayi diusahakan untuk menyusu setelah dilahirkan. Pada proses ini bayi dibiarkan untuk mencari puting susu ibu. Posisi bayi adalah tengkurap di atas dada ibu. Perlu diingat bahwa dalam melakukan proses ini tidak ada seorangpun yang boleh menyodorkan puting susu ibu ke mulut bayi. Dengan instingnya bayi akan bergerak menuju puting ibu dengan sendirinya.


Hangat dan Tenang

         Mengapa IMD begitu disarankan untuk dilakukan? Setelah melalui banyak penelitian, terbukti bahwa IMD memberikan banyak manfaat. Tak hanya untuk si bayi, sang ibu pun turut mendapat keuntungan dari berlangsungnya proses IMD. Manfaat IMD adalah:
  • Dapat mencegah hipotermia (suhu tubuh dingin) pada bayi. Hal ini karena dada ibu memberikan kehangatan yang sesuai untuk bayi. Begitu keluar dari rahim sang ibu, bayi mengalami perubahan kondisi yang begitu ekstrim. Dan dengan perlekatan di dada ibu, sang bayi mendapatkan penyesuaian suhu yang ia butuhkan seperti diletakkan dalam boks bayi berpenghangat.
  • Menjadikan ibu dan bayi tenang. Hal ini tampak dari bayi yang tidak rewel dan nafas serta nadi yang stabil. Bayi menjadi tenang mengetahui dirinya berada di lingkungan yang aman.
  • Bayi mendapatkan transfer bakteri baik dari ibu. Di kulit ibu terdapat koloni bakteri yang kemudian masuk ke tubuh bayi melalui mulutnya. Bakteri ini kemudian membentuk koloni di ususnya dan menjadikannya tentara untuk menjaga kesehatan pencernaan.
  • Bayi mendapat kolostrum dari air susu yang pertama dikeluarkan oleh ibunya. Kolostrum kaya dengan antibodi yang membantu membentuk ketahanan tubuh terhadap infeksi.
  • Bayi mendapat ASI sebagai makanan awal yang sama sekali tidak berbahaya bagi tubuhnya. Selama berada dalam kandungan, bayi mendapat zat makanan langsung dari pertukaran darah dengan sang ibu.
  • Meningkatkan kemungkinan keberhasilan ASI eksklusif. IMD memungkinkan terbentuknya kedekatan fisik maupun psikologis sesaat setelah lahir antara ibu dan bayinya.
  • Pelepasan hormon oksitosin ibu akibat emutan bayi pada puting. Hormon ini bermanfaat untuk membantu kontraksi sehingga menghentikan perdarahan setelah bersalin. Ibu juga terangsang untuk memproduksi hormon lain yang membuatnya rileks. Selain itu oksitosin berpengaruh terhadap aliran ASI sang ibu.


      Cara Melakukan IMD

          Meski terdengar mudah, tidak menutup kemungkinan terjadi kesalahan yang bisa mengurangi manfaat IMD. Berikut adalah langkah-langkah melakukan IMD:
  • Saat persalinan, sangat dianjurkan sang suami atau anggota keluarga yang lain mendampingi si ibu.
  • Diusahakan untuk menghindari penggunaan obat-obatan kimiawi saat persalinan. Dikhawatirkan obat ini akan ikut masuk ke bayi melalui ASI yang diberikan di jam-jam pertama.
  • Segera setelah bayi dilahirkan, bayi dikeringkan. Namun tanpa menghilangkan lapisan lemak putih yang melapisi si bayi. Bagian yang paling penting untuk dikeringkan adalah kepala. Sementara tangan jangan dibersihkan karena lapisan lemak di tangan akan menempel di tubuh ibu dan menjadi panduan bayi untuk mecari puting.
  • Baik ibu dan bayi tidak memakai baju saat melakukan IMD, dengan bayi diletakkan tengkurap di dada ibu dan mata ditempatkan setinggi puting susu. Kepala bayi boleh dipakaikan topi untuk menjaga tetap hangat. Setelah ibu dan bayi kulitnya saling menempel, keduanya boleh dipakaikan selimut.
  • Ibu dianjurkan menyentuh bayi agar ia terangsang untuk mendekati puting.
  • Bayi dibiarkan bergerak untuk mencari puting ibunya. Pada saat ini, ibu perlu diberi dukungan dan bantuan untuk mengenali perilaku bayi sebelum menyusu.
  • Proses IMD dilakukan minimal satu jam. Jika proses menyusu sudah berlangsung sebelum satu jam, maka biarkan dan lanjutkan proses ini sampai satu jam. Sementara jika sudah satu jam dan bayi belum menyusu, dekatkan bayi ke puting tapi jangan masukkan puting ke mulutnya. Proses ini ditambah 30 menit-1 jam.
  • Tindakan lain seperti mengukur dan menimbang bayi, pemberian vitamin K, dan pemberian tetes mata ditunda sampai proses IMD dan penyusuan pertama selesai.
  • Proses IMD harus diusahakan tanpa melihat bagaimana metode kelahirannya.
  • ASI diberikan tanpa tambahan zat lain kecuali ada indikasi secara medis. Usahakan pula untuk rawat gabung (rooming-in) antara bayi dengan ibunya dalam jangkauan 24 jam. Pada saat ini pula bayi jangan diberi dot atau empeng.

Perilaku Bayi

         Perbedaan lingkungan antara di dalam rahim dengan dunia luar membuat bayi berperilaku khusus yang menandakan penyesuaian. Perilaku tersebut adalah:
  • 30-45 menit setelah dilahirkan, bayi dalam kondisi siaga dengan mata terbuka lebar sesekali dan melihat ibunya.
  • 45-60 menit bayi menggerakkan mulut seperti akan mencium, mengeluarkan suara dan menjilat tangan untuk mengenali ketuban yang sam dengan bau cairan payudara ibu.
  • Bayi mengeluarkan air liur sebagai pertanda pengenalan akan adanya makanan (ASI).
  • Bergerak ke arah payudara dengan menjejakkan kaki pada perut ibu. Kemudian tangan menggapai payudara dan meremas puting.
  • Setelah berhasil mendapat puting, bayi akan mulai menyusu.

dr. Gina Anindyajati (g.anindyajati@angsamerah.com)

Download article

Angsamerah Clinic
Graha Media Building Lt. 2
Jl. Blora 8-10, Menteng, Jakarta Pusat 10310
+6221-3915189
customer@angsamerah.com
angsamerah.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar