Kamis, 27 Juni 2013

BINGUNG DENGAN MENSTRUASI YANG TIDAK NORMAL?

Mind Sketch by ns
Biasa bukan berarti bebas dari masalah. Berapa banyak wanita yang memiliki siklus mens tidak teratur? Siapa yang bila mens merasa kesakitan hingga tidak bisa beraktifitas? Atau mungkin merasa darah yang keluar saat mens terlalu banyak hingga tibuh terasa lunglai? Melalui tulisan ini akan dibahas permasalahan yang sering kita jumpai terkait dengan menstruasi.

Amenorrhea
Yang dimaksud dengan amenorrhea adalah tidak datangnya menstruasi. Ada 2 macam amenorrhea:
  • Derajat satu, yakni wanita tidak mendapatkan menstruasi pertama sampai dengan usianya 16 tahun
  • Derajat dua, yaitu wanita yang tidak mendapat menstruasi selama 6 bulan (dengan riwayat mens sebelumnya).

Pada remaja wanita yang belum mendapat menstruasi hingga usianya 16 tahun, perlu dilakukan pemeriksaan untuk mencari apakah ada hal berikut yang menjadi penyebab:
  • Kelainan bentuk sistem reproduksi (selaput dara yang tidak bercelah, ujung vagina buntu, tidak adanya serviks dan rahim)
  • Kelainan fungsi sistem reproduksi (tidak berkembangnya ciri seks sekunder, sindrom Turner, simtom androgenik)
  • Permasalahan nutrisi dan metabolisme (indeks massa tubuh <17 atau >30)
Sementara bagi wanita yang sebelumnya sudah pernah mendapat menstruasi dan kemudian berhenti hingga jangka waktu 6 bulan (tanpa periode mens di antaranya) bisa disebabkan oleh hal-hal berikut:
  • Kehamilan
  • Menyusui
  • Penurunan berat badan yang ekstrim. Terjadi pada model yang diet habis-habisan sehingga indeks massa tubuh <17.
  • Masalah dalam hal pola makan dan/atau olah raga yang berlebihan
  • Penggunaan obat-obatan terutama pada pasien dengan masalah psikiatri (haloperidol, metoklopramide, antidepresan trisiklik, dll
  • Stres
Penting bagi tiap wanita untuk menjaga pola makan dan berolahraga secara teratur. Karena segala yang dilakukan berlebihan dapat mengganggu kerja the female hormones yang Anda miliki. Selain itu, ada kemungkinan kerja hormon terganggu akibat suatu kondisi medis tertentu, misalnya PCOS (sindrom polikistik ovari). Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter bila merasa ada yang salah dengan siklus mens Anda.

Oligomenorrhea
Selain bisa tidak mendapat menstruasi, siklus mens seseorang juga bisa saja memanjang, melebihi 32 atau 35 hari. Hal ini biasanya akibat tidak terjadinya ovulasi (anovulasi) atau karena ovulasi intermiten. Yang paling sering terjadi dari gangguan memanjangnya siklus adalah yang disebut dengan oligomenorrhea transien. Kejadian ini hanya bersifat sementara dan dapat membaik dengan sendirinya. Bisanya disebabkan karena stres atau faktor emoional lain.

Penyebab lain oligomenorrhea hampir sama dengan yang menyebabkan amenorrhea derajat dua:
  • PCOS
  •  Indeks massa tubuh pada batas bawah
  • Obesitas tanpa PCOS
  • Resistensi ovarium terhadap estrogen yang mengakibatkan anovulasi
Bila Anda resah karena mens yang datang terlambat, konsultasikan pada dokter. Ceritakan kekhawatiran Anda, apakah ingin mens yang teratur atau justru lebih khawatir pada masalah kesuburan. Penaganan yang dilakukan oleh dokter akan berbeda pendekatannya tergantung masalah apa yang Anda prioritaskan.

Dysmenorrhea
Nyeri saat mens adalah kawan akrab bagi sebagian besar wanita. Nyeri perut, pinggang linu, tulang yang terasa berdenyut, pusing kepala, dan masih banyak lagi. Pada saat mens, nyeri adalah suatu gejala yang lazim, akan tetapi interpretasinya menjadi sangat subjektif dan memiliki variasi yang sangat luas di antara kaum wanita.

Dysmenorrhea adalah mens yang disertai nyeri, termasuk kram yang parah. Pada remaja wanita, hal ini disebabkan banyaknya hormon prostaglandin. Jarang sekali remaja wanita memiliki kelainan serius yang menimbulkan nyeri saat mens. Berbeda dengan wanita di usia yang lebih tua, nyeri saat mens bisa menjadi pertanda suatu kondisi medis serius, seperti fibriod di rahim atau endometriosis. Oleh karenanya, dysmenorrhea dibagi menjadi dua macam:
  • Dysmenorrhea derajat satu, yang tanpa penyebab organik
  • Dysmenorrhea derajat dua yakni nyeri akibat suatu sebab yang jelas
Nyeri yang lazim dirasa adalah nyeri hebat saat hari pertama dan kedua mens, setelah itu akan mereda intensitasnya secara bertahap. Bila terasa nyeri di daerah panggul, atau ditemukan nyeri setelah berhubungan seks, maka kemungkinan terdapat masalah di rongga panggul. Bisa infeksi, tumor, dan lainnya.

Untuk meredakan nyeri bisa dengan menggunakan kompres hangat di perut atau mandi dengan air hagat. Bila tidak mempan maka bisa menggunakan obat anti nyeri seperti ibuprofen, asam mefenamat, atau parasetamol. Ketika nyeri tidak hilang dengan usaha-usaha di atas, maka berkonsultasilah dengan dokter Anda untuk mencari tahu kemungkinan penyebab dysmenorrhea Anda.

Perdarahan Rahim Disfungsional
Dalam bahasa kedokteran dikenal sebagai Dysfunctional Uterine Bleeding (DUB), yang artinya segala perdarahan dari rahim yang terjadi bukan dalam siklus menstruasi. Bisa berupa:
  • perdarahan di antara periode mens
  • perdarahan setelah melakukan hubungan seks
  • spotting (bercak) pada siklus menstruasi
  • perdarahan saat mens yang lebih banyak dari biasanya atau berlangsung lebih lama
  • perdarahan yang terjadi setelah menopause
Menorrhagia adalah gejala tersering dari DUB, yakni perdarahan yang lebih banyak dari biasanya. Yang biasa mengalami DUB adalah mereka yang berada di rentang usia remaja dan menjelang menopause. Pada kelompok wanita postmenarche dan perimenopausa, mereka mengalami masa yang ekstrim dalam hal reproduksi. Terdapat ketidakseimbangan hormon yang dapat menyebabkan gangguan perdarahan dari rahim.

Selain karena gangguan hormon, DUB juga bisa menjadi pertanda adanya kelainan medis yang serius dan perlu oenanganan oleh dokter, misalnya fibroid di rahim, polip, bahkan kanker. Oleh karena itu jangan ragu berkonsultasi dengan Dokter bila Anda tidak nyaman dengan situasi perdarahan Anda.

Kunjungi Dokter Anda 
Bila Anda mengalami masalah dengan siklus menstruasi seperti:
  • tidak mens hingga usia 15 tahun
  • berhenti mens selama 6 bulan
  • siklus menstruasi yang tidak teratur, dengan riwayat mens yang teratur sebelumnya
  • siklus menstruasi yang terlalu pendek atau terlalu panjang
  • perdarahan yang hebat dan/atau lama lebih dari 7 hari saat mens
  • perdarahan di antara dua periode mens
  • nyeri tak tertahankan saat mens
Segeralah kunjungi dokter Anda untuk berkonsultasi dan menemukan solusinya.


dr.Gina Anindyajati
g.anindyajati@angsamerah.com

Angsamerah Clinic
Graha Media Building Lt.2
Jl. Blora 8-10, Menteng, Jakarta Pusat 10310
+6221-3915189
customer@angsamerah.com
www.angsamerah.com 

We Care....

2 komentar:

  1. dokter saya mau nanyak, saya sudah mnstruasi dari awal 5 sd, trus tiba2 saya brhenti mnstruasi saat smp kelas 3, saya skrang sudah kuliah, tpi blum jga datang mnstruasi, saya sudah knsultasi ke dokter tapi, tidak ada masalah dg hormon saya, mnurut dokter bagaimana caranya agar saya bsa shat kembali.. makasih atas perhatiannya..

    BalasHapus
  2. Dear mba Oktalina, seperti yang dinfokan melalui artikel datas, kondisi mba Oktalina termasuk kondis amernorhea derajat dua. Untuk mengetahuinya diperlukan rangkaian pemeriksaan menyeluruh dari kondisi umum, sampai pemeriksaan darah bahkan pemeriksaan diagnostik penunjang lainnya. Saran saya, coba mencari dokter lain untuk second opini. Kami mengerti sekali kekuatiran mba Oktalina. Tinggalnya dimana mba?. Kalau diluar Jakarta mungkin kami bisa bantu mencarikan dokter yang berminat menangani masalah kesehatan mba Oktalina. Salam kasih Dr. Nurlan

    BalasHapus