Jumat, 21 Juni 2013

The PENIS BOOK by Dr. Bondan

PENIS
Entah mengapa dijuluki burung
Meskipun wujud menyerupai tabung
Di kunci paha ia tergantung
Serupa tungkai ke tiga bertengger canggung
Namun tiada perduli rugi atau untung
Membesar mengecil di balik sarung

Penis adalah sebutan dari bahasa latin yang paling popular di seluruh dunia untuk menamai alat kelamin laki-laki, manusia maupun binatang. Bentuk antara mahluk yang satu dengan yang lain berbeda-beda, demikian pula letaknya; ada yag terletak didalam tubuh, seperti penis ayam dan bebek, ada yang terletak di luar tubuh, seperti penis manusia, keledai dan kera.


Mari bicara tentang penis manusia. Benda yang satu ini, yang bergelantungan dengan canggungnya di antara kedua tungkai mahluk yang disebut pria ini, merupakan benda yang boleh jadi memiliki sebutan paling banyak; dari yang sopan sampai yang tidak senonoh, dari segala bahasa yang dipakai manusia untuk berkomunikasi antar sesamanya. Sebut saja bahasa Inggris; dari male genital yang sama sekali tidak seksi karena hanya berarti kelamin pria, sampai kiasan-kiasan yang menyorot baik seputar bentuk, lagak maupun entah dari mana bisa disebut demikian: cock (ayam jago) prick (ranting), frankfurter (sosis), weenie, willy sampai Moby Dick (novel Herman Meville terkenal tentang paus putih raksasa). Ada majalah internasional menyebutnya Mr. P yang tentu mengacu pada huruf awal sang empunya sebutan, atau Mr Happy (padahal penis tak selalu happy). Dalam bahasa kita sendiri, Bahasa Indonesia, kita memiliki kata zakar yang eksotis, disamping kata2 dari bahasa daerah yang dianggap tak senonoh (padahal tentu lebih orisinil): kontol (Jawa), celak (Bali), pidong (Batak), tonti (menado), kelot (Ambon). Sebut saja, dan kening sebagian orang akan berkerut atau malah tertawa tergelak.

Nah, tetap saja yang dianggap sopan adalah Penis, meskipun kalau kita hidup pada zaman romawi kuno dulu, kening para domina dan dominus ditanggung juga berkerut.

Penis dipikirkan, dibanggakan, dicemaskan, dimanipulasi, dilecehkan, dipuja, dihina, digoda, dicibir, dimanfaatkan, diacuhkan, dihindari, dijengkeli, dimuaki, dicintai, dilirik, diamati, dicermati, diludahi, dilindungi, disembunyikan, dipamerkan, dicampakkan, disiksa, dihias oleh mereka yang memilikinya….dan yang tidak memilikinya.

Dengan penis suatu bangsa terbentuk, dengan penis pula suatu bangsa dihancurkan. Kemuliaan dan kenistaan pasang surut berganti. Penis menghasilkan orang-orang suci dan orang-orang jahat, raja-raja dan budak, Yang menaklukan dan yang tertaklukan.

Ia organ dwi fungsi, untuk berkemih dan untuk bereproduksi.

To be continued .... Penis Book

Dr. Bondan Stanislaus

Angsamerah Clinic
Graha Media Building Lt. 2
Jl. Blora 8-10, Menteng, Jakarta Pusat 10310
+6221-3915189
customer@angsamerah.com
www.angsamerah.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar