Pembicaraan tentang seks memang tidak mudah bila dilakukan antara
orangtua dengan anak. Seringkali kedua belah pihak menghindari pembicaraan
tentang seks. Mungkin saja hal ini disebabkan oleh budaya dan norma dalam
masyarakat kita. Padahal bila pembicaraan tentang seks dalam keluarga
dihindari, baik sengaja ataupun tidak, anak akan bingung dan cenderung mencari
informasi dari tempat lain yang belum dapat dipastikan kebenarannya.
Anak dan remaja membutuhkan bimbingan dan masukan mengenai seks
dan perilakunya, sehingga mereka dapat membuat keputusan yang sehat dan sesuai
tentang hal tersebut. Setiap tahap perkembangan anak, pastinya hal yang
ditanyakan akan berbeda-beda. Hal ini dikarenakan rasa ingin tahu dan pemahaman
mereka tergantung dari usia dan kematangan berpikir mereka. Bertambahnya umur
anak, semakin detail pertanyaan yang diajukan. Orangtua harus mampu melihat
kebutuhan dan rasa ingin tahu anak.
Pembelajaran dengan bertanya kepada dokter, tenaga kesehatan lainnya, ataupun menggunakan buku dengan gambar dapat memudahkan orangtua menjelaskan kepada anak. Harus diingat bahwa sangat penting membicarakan tanggung jawab dan konsekuensi yang didapat dari berhubungan seksual. Isu penting yang harus dibicarakan adalah tentang perasaan anak-anak mengenai seks, kehamilan, dan infeksi menular seksual. Dengan membicarakan hal ini dapat membantu anak dan remaja memutuskan apa yang terbaik untuk mereka tanpa merasa tertekan.
Komunikasi yang terbuka dan informasi yang akurat dari orangtua
cenderung meningkatkan penundaan remaja atau dewasa awal untuk berpikir kembali
untuk berhubungan seks. Hal yang dapat anda terapkan dalam pembicaraan seks
dengan anak anda antara lain :
1. Menciptakan suasana yang nyaman dan tanpa kritikan untuk
diskusi
2. Gunakan kata-kata yang mudah dimengerti dan enak didengar oleh
anak atau remaja anda
3. Coba cari tahu tingkat pemahaman dan pengetahuan anak atau
remaja anda.
4. Tetaplah gunakan humor dan katakan kepada anak atau remaja anda
bahwa anda juga tidak nyaman membahas masalah ini.
5. Hubungkanlah seks dengan cinta, kedekatan, perhatian, dan rasa
hormat kepada diri sendiri dan orang lain.
6. Ungkapkan nilai dan norma yang anda pegang tentang seks
7. Bantu anak anda melihat sisi baik dan buruk dari suatu
keputusan
8. Diskusikan pentingnya tanggung jawab dari pilihan yang ada dan
keputusan yang dibuat
Dengan menggunakan komunikasi yang terbuka, jujur, dan
berkelanjutan tentang tanggung jawab, seks, dan pilihan, orangtua dapat
membantu anak atau remaja belajar tentang seks dalam cara yang sehat dan
positif. Anak atau remaja juga akan terbuka dengan orangtua tentang aspek-aspek
kehidupan mereka.
Selain itu, membicarakan seks dengan anak atau remaja akan
membantu mereka untuk :
1. Mengerti tentang tubuh mereka dan cara kerjanya,
2. Mengerti perubahan fisik, emosi dan sosial yang terjadi pada
masa pubertas dan kehamilan
3. Mencari informasi dan dukungan yang tepat saat terjadi masalah
seperti kehamilan yang tidak terencana dan terkena IMS.
Sebagai orangtua, kita tidak ingin anak kita mendapatkan “buah”
dari keputusan yang salah dan minimnya pengetahuan. Sehingga sangatlah penting
untuk berdiskusi dengan anak anda tentang seks segera. Berdiskusi tentang seks,
bukan berarti orangtua menyetujui perilaku yang dibicarakan. Oleh karena itu,
seperti yang dituliskan diatas, orangtua harus mengungkapkan nilai yang dianut,
dan realitas yang ada. Sehingga anak atau remaja anda akan terus meminta waktu
untuk berdiskusi dan membuat keputusan yang lebih baik.Jadi, apakah anda,
orangtua, sudah siap berdiskusi dengan anak anda??
Referensi :
Dr. Eka Viora Sp.KJ, Direktur Kesehatan Jiwa, Kemenkes
Dr. Eka Viora Sp.KJ, Direktur Kesehatan Jiwa, Kemenkes
Referensi :
Klinik Angsamerah - Blora
Gedung Graha Media Lt 2
Jl Blora no 8, Menteng, Jakarta Pusat
+62 21 391 51 89
Jam Layanan: Senin s/d Jumat: 9am - 6 pm
Tidak ada komentar:
Posting Komentar