Kamis, 11 April 2013

Mengemudi + Mengantuk = NO!


Beberapa saat yang lalu marak muncul berita di media massa mengenai kecelakaan maut yang merenggut korban jiwa, entah karena pengemudi yang mabuk setelah menggunakan narkoba atau sekedar mengantuk. Sebagian besar masyarakat sesungguhnya tahu bahwa mengemudi saat mabuk maupun mengantuk itu sama berbahayanya. Namun begitu, masih banyak di antara kita yang menyepelekan soal kantuk ini. Mengemudi dengan kondisi terjaga saja berisiko terjadinya kecelakaan, apalagi mengantuk atau mabuk?

Baik mengantuk atau mabuk menurunkan kemampuan untuk bereaksi secara cepat saat menghadapi mobil di depan yang mengerem mendadak, tikungan tajam, atau situasi lain yang membutuhkan respon cepat. Keterlambatan dalam hitungan detik bisa menjadi masalah hidup-matinya seseorang. Sebuah tes yang dilakukan di Amerika pada pengemudi yang mengantuk menunjukkan bahwa mereka menyetir sama buruknya seperti pengemudi yang mabuk. Adalah suatu kombinasi yang mematikan bila pengemudi dalam kondisi kurang tidur dan tidak cakap dalam berkendara, dan ini merupakan hal yang lazim ditemui.

Seringkali kita memaksakan diri menyetir saat mengantuk, dan tanpa sadar jatuh tertidur sesaat (nod off), misalnya saat di jalan tol yang lintasannya lurus-lurus saja sehingga mudah ngebut, bosan dan akhirnya jatuh tertidur. Biasanya kita tidak sadar jika ini terjadi, dan ketika ditanya juga tidak mampu mengingat apa yang terjadi dalam hitungan detik tersebut. Risiko kecelakaan meningkat pada orang yang kurang tidur karena berkurangnya kemampuan untuk menilai keadaan dan mengambil keputusan yang sesuai (poor judgements).

Untuk mencegah kantuk datang biasanya kita menyetir sambil membuka jendela atau menyalakan radio dengan volume maksimal, namun hal ini tidaklah membantu untuk tetap terjaga. Perlu digaris bawahi bahwa tidur tidak ada penggantinya. Maka bila kita merasa kesulitan untuk terus membuka mata atau mempertahankan fokus, senantiasa menguap atau kehilangan kemampuan untuk mengingat jalur yang dilewati sebelumnya, lebih baik pindah dari belakang setir.

Berikut adalah tips untuk menghindari mengemudi dalam keadaan mengantuk:

1.       Pay your debt. Kalau malam-malam sebelumnya mengalami kurang tidur, maka hutang tidur yang terakumulasi ini tidak bisa dibayar sekejap saja. Hutang tidur hanya bisa dibayar dengan cara mencicil. Maka sebelum memulai perjalanan panjang, pastikan cukup tidur di hari-hari sebelumnya.
2.       Avoid driving between midnight and 7 a.m. Kecuali jika memang sudah terbiasa untuk terjaga pada jam sekian. Waktu antara tengah malam hingga pagi hari adalah waktu saat kita paling lengah dan lelah.
3.       Keep a company. Berkendara didampingi seseorang membuat kita bisa tetap terjaga karena terlibat dalam percakapan. Asalkan si pendamping tidak tertidur dan membuat kita ikut mengantuk ;)
4.       Take your breaks. Beristirahat sekitar 15-20 menit untuk di tepi jalan dan tidur adalah ide yang bagus untuk menghilangkan kantuk saat mengemudi.
5.       No alcohol while driving. 1 botol bir saat mengantuk memiliki efek yang sama dengan 2-3 botol bir saat kita terjaga.
6.       Independence from caffeine. Meminum kopi atau soda kita anggap ampuh untuk menghilangkan kantuk, tapi efek ini hanyalah sementara. Rasa kantuk yang luar biasa atau hutang tidur tidak akan terbayar hanya dengan ini.


Ditulis kembali oleh Gina Anindyajati (g.anindyajati@angsamerah.com)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar