Selasa, 16 April 2013

Mood

Courtesy of Wikimedia
Sering mengalami suasana hati yang berganti-ganti? Saat bangun tidur rasanya nggak bersemangat berangkat kuliah atau kerja, lalu siang hari perasaan senang karena ditraktir teman makan siang, giliran sore hari hati sebal karena harus berjibaku dengan kemacetan saat akan pulang ke rumah. Gambaran mood seseorang memang dapat berubah-ubah, seperti yang dijelaskan oleh Schinnerer. Menurutnya, mood adalah kondisi emosional seseorang pada satu waktu. Terkadang kondisi ini bisa berlangsung berhari-hari atau lebih lama. Biasanya penyebab perubahan mood adalah kejadian yang tidak terduga.

Di bawah ini adalah daftar beberapa hal yang bisa mempengaruhi mood seseorang:
  • Musik
Musik berpengaruh terhadap suasana hati. Namun ini tergantung dari jenis musik yang kita dengarkan. Musik seperti Mozart dapat mengangkat mood kita menjadi lebih baik, tetapi musik yang berwarna “merana, sedih, dan depresif” seperti musik latar film Schindler’s List dapat memperburuk mood.
  • Salmon dan kacang walnut.
Keduanya merupakan sumber asam lemak omega-3 yang dapat membuat mood menjadi lebih baik (mood-booster). Makanan dengan banyak minyak zaitun pun dapat menghindarkan anda dari depresi. Begitu juga bila memakan makanan favorit tinggi kalori seperti coklat dan es krim, dapat membantu mengurangi stres.
  • Olahraga.
Berolahraga dapat membantu menciptakan hubungan sel-sel saraf baru di otak, meningkatkan aliran darah ke otak, dan meningkatkan senyawa kimia pengatur mood di otak, seperti dopamin dan serotonin.
  • Stop rokok.
Berusaha berhenti merokok bisa membuat seseorang menjadi lebih “sensitive” tetapi mereka akan memiliki mood yang lebih baik setelah berhasil berhenti merokok menurut penelitian oleh Brown University.
  • Say hello to strangers!
Penelitian dari University of British Columbia menemukan bahwa interaksi dengan orang asing, walaupun singkat, dapat meningkatkan mood. Hal ini kemungkinan dikarenakan orang cenderung berusaha membuat orang asing terkesan dan bertingkah laku bahagia di sekitar mereka. Ini yang membuat orang memiliki mood yang lebih baik.
  • Meet the happy people
Berinteraksilah dengan orang-orang yang bahagia karena kita dapat menangkap kebahagiaan dari orang-orang tersebut.
  • Bad mood VS good mood
Orang dengan mood jelek lebih skeptis dibanding dengan mood bagus. Tetapi justru dengan mood jelek, orang lebih mudah melihat kebohongan yang dilakukan oleh orang lain. Sedangkan orang dengan mood bagus lebih mudah dibohongi. Contohnya, mood yang bagus membuat anda lebih percaya kepada hal-hal yang berbau takhyul. Bisa jadi karena orang yang sedang bahagia cenderung mengikuti naluri – walaupun tidak rasional – karena apapun yang mereka lakukan membuat mereka senang.
  • Aging
Bertambahnya umur pada seseorang akan membuat mereka berpikir lebih positif. Dua alasannya, pertama dengan sisa umur yang tidak banyak akan mendorong seseorang mengambil keputusan untuk berpikir positif. Kedua, bagian otak yang berhubungan dengan emosi akan cenderung merespon gambaran positif ketimbang gambaran negatif.
  • Cuaca.
Cuaca ternyata dapat mempengaruhi mood seseorang. Matahari dapat memberikan mood yang baik. Bahkan seasonal affective disorder (SAD) biasanya akan muncul di musim dingin atau di negara yang sedang dalam musim hujan atau cuaca tiba-tiba berawan.

Mood yang jelek harus dibedakan dari depresi. Hal ini dapat dilihat dari tingkat keparahan, gejala, dan durasinya. Bila perubahan mood bertahan lebih dari dua minggu atau menganggu aktivitas keseharian anda, segera konsultasikan ke dokter.

Diah Mayangsari (d.mayangsari@angsamerah.com)

Sumber : WebMD

Tidak ada komentar:

Posting Komentar