Rabu, 03 Juli 2013

Godzilla

Film asal negerinya Tatsuro Yamashita dan Sadako ini pertama kali ditayangkan tahun 1954. Dengan sekuel yang kemudian mencapai puluhan, film ini begitu kondang hingga oleh Amerika diimpor dan dirombak. Judul Gojira diamerikanisasi menjadi Godzilla, King of the Monsters! Agaknya dunia tergila-gila dengan benda karet yang satu ini, sehingga kemudian Godzilla dibuat ulang tahun 1998 (kabarnya akan dibuat lagi tahun 2014). Sebuah film remake dengan tag yang sangat menggoda: SIZE DOES MATTER. 

Kalau kita membicarakan penis, ukuran menjadi salah satu topik yang juga sangat menggoda. Meski di mulut berkata, “size doesn’t really matter”, tetapi di alam bawah sadar seorang pria, ukuran tetap merupakan masalah. Bahkan sejak ia sadar ia berpenis, pria sudah mulai membandingkan dengan penis orang lain. Samakah? Lebih kecilkah? Lebih besarkah?

Ukuran penis bergantung dari genetik yang bersangkutan. Apakah ia orang Melayu, Cina, Arab, Belanda, Afrika…..hmmmm, bukan bermaksud rasis atau skinnist (membeda-bedakan warna kulit), namun mitos terlanjur mengakar kuat dalam celoteh turun temurun bahwa orang Arab, londo, dan negro itu punya onderdil yang guedhem marem (jumbo size),sementara Cina, Jepang dan sejenisnya berukuran mini. 

Tidak demikian sesungguhnya. Sekali lagi, ini masalah genetis. Besar, kecil, panjang, pendeknya sepotong penis tergantung dari nenek moyang kita. Kalau nenek moyang kita dianugerahi ukuran dahsyat OMG, ya tentu Anda tak perlu ketar ketir dengan penis anak Anda dan keturunan Anda selanjutnya…. Kecuali bila mertua Anda berukuran sebaliknya. 

Namun ada benarnya juga pernyataan Size Does Matter. Beberapa orang yang kurang beruntung memiliki penis yang berukuran rata-rata dibawah normal. Hal ini sering membuat yang bersangkutan merasa minder, terutama bila berhadapan dengan istri. Belum lagi sejak kecil hingga masa remaja, sering kali ia habis jadi bulan-bulanan olok-olok teman sebaya yang kurang bertenggang rasa.

Penis super mini atau biasa disebut mikropenis ini juga menyulitkan si pemilik mengikuti anjuran safe sex yang didengung-dengungkan oleh para aktivis dan tenaga medis dalam rangka mencegah penyakit menular seksual dan HIV-AIDS. Well, anjuran pertama memang abstinensia atau pantang bersetubuh hingga resmi bersurat nikah. Anjuran berikut yang lebih populer tentu adalah menggunakan kondom.

Orang-orang dengan mikropenis memiliki keluhan nyaris sama: kondom yang dijual dipasaran terlalu besar untuk bisa mengakomodasi penis mereka. “Kalau dipakai lepas terus, dok...”, kata mereka putus asa. Dalam kasus seperti ini sulit juga memberi alternatif anjuran lain. Tak mungkin memberikan anjuran: “Coba beli kondom untuk anak-anak.”. Memangnya beli kondom seperti belanja baju? Tak mungkin pula mengusulkan mereka menggunakan aluminium foil atau plastic wrap, sarung tangan karet atau balon tiup. Usulan sinting.. 

Memang, tahun 2012 kemarin telah diuji cobakan apa yang dinamakan spray condom, suatu metode pemakaian kondom dengan cara disemprotkan ke penis. Dan voila! Jadilah kondom dengan ukuran yang pas! Sayangnya kondom seperti ini masih dipasarkan terbatas, dan cukup mahal pula harganya. Selain itu kondom jenis ini hanya tersedia dalam warna, merah, biru, kuning dan transparan, sehingga belum mampu memenuhi selera mereka yang bergairah dengan warna ungu atau pink misalnya. 

Mikropenis, sayang sekali tak dapat dikoreksi setelah laki-laki memasuki masa akil balig. Saat yang tepat untuk mengoreksi adalah sebelum akil balig. Oleh sebab itu bagi para orangtua yang memiliki anak laki-laki, amatilah penis mereka dan perkembangannya sejak lahir. Apakah ukurannya wajar seperti anak lain usia mereka? Bila tidak, segeralah berkonsultasi dengan dokter. Biasanya anak-anak gemuk cenderung kelihatan memiliki penis kecil dan orang tua agak sulit membedakan apakah masih dalam batas normal, hanya tertutup lemak perut saja, atau memang layak dikhawatirkan.

Berapa sih ukuran penis normal? Pada umumnya ukuran penis pria dewasa normal sekitar 7 cm atau 3 inci dalam keadaan lemas atau “tidur”. Saat ereksi, penis pria dewasa berukuran sedikitnya 12,5cm atau 5 inci, meskipun ada yang standar yang lebih bermurah hati memberikan ukuran 4cm atau 1,4 inci waktu lunglai dan 7cm atau 2,75 inci waktu ngamuk. Kurang dari ukuran tersebut, dengan standar deviasi 2,5cm, dikatakan sebagai mikropenis.

Penyebab paling banyak dari mikropenis adalah kurangnya produksi hormon androgen prenatal (sebelum kelahiran), atau efek seperti perkembangan testis yang abnormal (testicular dysgenesis), sindrom Klinefelter, hipoplasia sel Leydig, defek pembentukan testosteron, stimulasi kelenjar pituitari yang tidak adekuat, dan bentuk-bentuk hipogonadisme yang lain. Terkadang bias juga disebabkan karena kekurangan hormon pertumbuhan (growth hormone) atau congenital hypopituitarism.

Penyebab lain adalah terpapar dengan obat-obat fertilitas seperti diethylstilbestrol (DES). Setelah diperiksa dengan seksama, kelainan ini dapat dikoreksi pada masa bayi dengan pemberian hormon tertentu seperti human chorionic gonadotropin (HCG) dan testosteron.

Anak usia 8-14 tahun dengan “pesawat” mini sering dikira menderita mikropenis. Padahal, sesungguhnya mungkin ini disebabkan penis yang ditutupi sebagian oleh lemak di daerah suprapubik, tubuh yang besar hingga mengakibatkan penis nampak mungil, atau puber yang tertunda. 

Adapun penis terbesar yang pernah dicatat berukuran 34.3cm atau 13.5 inci panjangnya, dengan diameter 15.9cm atau 6.26 inci. Beberapa pria terkenal yang bertambah terkenal lagi karenanya adalah: 
  • Rasputin (dukun Tsar Rusia yang dibantai masa revolusi Rusia. Penisnya dipotong dan dipamerkan di museum dengan ukuran 11 inci, lunglai!)
  • Liam Neeson, aktor Amerika (bukan aktor film porno, lho!) yang terkenal, salah satu filmnya adalah Schlinder’s List, memiliki ukuran sebesar botol minuman Evian
  • John Holmes: yang ini memang aktor film porno tahun ’70 sampai ’80-an, yang menjadi korban AIDS dan meninggal tahun 1988 dalam usia 43 tahun. Penisnya berukuran 11 inci dan termasuk salah satu penis yang paling banyak dimanipulasi dalam dunia perfilman.
  • Errol Flynn, aktor era 30-an. Konon, ia sering bermain piano dengan kedua tangan DAN penisnya!
  • Frank Sinatra, penyanyi kondang legendaris
  • President Johnson, presiden Amerika di era perang Vietnam dulu.


dr. Stanislaus Bondan M.Kes

diedit oleh
dr. Gina Anindyajati


Angsamerah Clinic
Graha Media Building Lt.2
Jl. Blora 8-10, Menteng, Jakarta Pusat 10310
+6221-3915189




Tidak ada komentar:

Posting Komentar