Selasa, 16 Juli 2013

IUD Cu 375 Sleek

courtesy of blackdoctor.org
Buat banyak wanita, kata IUD (Intra Uterine Device) atau spiral mungkin terdengar mengerikan. Ada yang tidak berani menggunakannya, ada juga yang sudah memutuskan untuk pakai tapi ketika tiba saatnya untuk melepas tidak berani, akhirnya didiamkan saja benda itu dalam rahimnya. IUD merupakan alat kontrasepsi yang bekerja mencegah fertilisasi sel telur oleh sperma, serta mencegah implantasi (tertanamnya benih janin dalam rahim).

Zaman dahulu, yang namanya IUD atau bahasa kerennya AKDR (Alat Kontrasepsi Dalam Rahim) dibuat dari ulat sutera. Teknologi terus berkembang hingga dibuat dari cincin logam. Tapi saat ini IUD terbuat dari plastik dengan bentuk yang beragam, dengan bentuk terpopuler adalah bentuk T. Selain bentuknya yang beragam, cara kerjanya pun ada 2 macam, yang mengandung copper (tembaga) atau hormon progestin. Kali ini kita akan khusus membahas IUD yang terbuat dari bahan polyethylene, dengan lengan yang fleksibel dan dilapisi tembaga, yaitu IUD Cu 375 Sleek.

IUD jenis Cu 375 Sleek merupakan kontrasepsi non hormonal dan sangat praktis digunakan dengan ukuran plastik vertikal hanya 2,8 cm. Alat ini bekerja dengan merangsang respon peradangan pada dinding rahim akibat reaksi benda asing, sehingga benih janin tidak bisa menempel di dinding rahim. Kelebihan IUD Cu 375 Sleek adalah:

1. AMAN

  • Memiliki angka ekspulsi 2 %, artinya alat ini kecil kemungkinannya untuk “mencelat” keluar dengan sendirinya dari rahim.
  • Lebih steril karena lengan IUD tidak perlu ditekuk sehingga mencegah kemungkinan infeksi.
  • Tidak ada pengaruh hormon dalam tubuh.
  • Sekali pasang efektif mencegah kehamilan selama 5 tahun.

2. PRAKTIS

  • Hanya terdiri dua langkah prosedur pemasangan.
  • Tanpa batang inserter sehingga proses pemasangan lebih cepat.
  • Dapat dilepas kapan saja apabila menginginkan hamil kembali.
courtesy of doctorstore.in

Kapan boleh dilakukan pemasangan IUD Cu 375? Ada beberapa pilihan waktu untuk memasang IUD jenis ini:

  • Dapat dipasang kapan saja, kecuali dalam keadaan hamil.
  • Waktu pemasang IUD disarankan ketika akseptor (pasien) sedang dalam masa menstruasi.
  • Dapat berfungsi menjadi kontrasepsi darurat apabila dipasang 3 hari setelah melakukan hubungan seksual tanpa menggunakan kontrasepsi apapun.
  • Dipasang pada saat 15 hari setelah pengeluaran plasenta atau keguguran.
  • Dipasang 12 minggu setelah operasi Caesar.

Apakah IUD Cu 375 boleh dipasang pada semua orang?

Seperti semua produk yang dijual di pasaran, tentunya ada aturan siap yang boleh memakai dan tidak. Berikut kriteria wanita yang bisa dan tidak bisa menggunakan IUD Cu 375:

Indikasi IUD

  • IUD Cu 375 Sleek adalah alat kontrasepsi jangka panjang non hormonal.
  • Efektif mencegah kehamilan selama 5 tahun.
  • Tidak mengganggu kualitas dan produksi ASI.
  • Dapat kembali subur ketika IUD dilepas.
  • Mencegah kehamilan ektopik (hamil di luar kandungan).
Kontraindikasi

IUD Cu 375 Sleek tidak dapat digunakan oleh wanita dengan riwayat:

  • Infeksi Menular Seksual selama 12 bulan terakhir.
  • Mengalami perdarahan vagina.
  • Dalam keadaan hamil.
  • Mengalami kehamilan ektopik.
  • Mengalami kelainan fungsi rahim.
  • Alergi tembaga.
Seperti disebutkan di atas bahwa alat ini aman. Meski demikian tetap tak bebas dari adanya efek samping pemakaian. Efek samping yang terjadi hanya bersifat sementara. Biasanya hanya terjadi pada awal pemakaian IUD, seperti:

  • Perubahan haid pada masa 3 bulan pertama pemakaian.
  • Dapat terjadi pembengkakan panggul apabila terdapat Infeksi Menular Seksual.

Saat datang ke tempat praktek untuk melakukan pemasangan IUD oleh tenaga kesehatan, hendaknya Anda memastikan bahwa mereka menyimpan dengan terhindar dari benturan keras dan sinar matahari langsung. Selamat mencoba!

Referensi:

Hatcher, R., Guest F., Stewart, G., Trussell, J., Bowen, S., & Cates, W.,(2004) “Contraceptive Technology” 18th Revised Edition. Newyork; Irvington . Errin Barr Laboratories, Inc, Pomona , NY 10970 product insert revised October 2003
“The Essentials of Contraceptive Technology, A Handbook for Clinic Staff”; Johns Hopkins Population Information Program, Center for Communication Progams: Baltimore , MD , 1997; Chapter 12.

Penulis:
Siti Suratmi, AMAK
s.suratmi@angsamerah.com

Editor:
dr. Gina Anindyajati

Angsamerah Clinic
Graha Media Building Lt. 2
Jl. Blora 8-10, Menteng, Jakarta Pusat 10310
+6221-3915189


















Tidak ada komentar:

Posting Komentar