Kenapa kanker begitu jamak ditemukan dalam masyarakat kita akhir-akhir ini? Para ahli kesehatan berpendapat bahwa faktor lingkungan dan gaya hidup menjadi pengaruh utama seseorang mengidap kanker. Polusi misalnya, atau pola makan yang banyak mengandung karsinogen maupun kurang antioksidan. Dengan demikian, tak heran bila di banyak kesempatan, ada propaganda yang menyebutkan bahwa makanan sehat dapat menghidarkan kita dari kanker.
Sesungguhnya tidak ada satu jenis makanan khusus yang dapat menghilangkan risiko seseorang mengidap kanker. Tapi bahwa kombinasi makanan yang tepat bisa membuat perbedaan status, itu benar adanya. Kampanye makan yang digalakkan akhir-akhir ini adalah “rainbow plate” atau piring yang warna-warni seperti pelangi. Maksudnya dalam setiap kali makan, piring terisi oleh sayuran hijau, buah berwarna cerah, merah atau putih dari daging, dan kuning keemasan dari karbohidrat.
Sesungguhnya tidak ada satu jenis makanan khusus yang dapat menghilangkan risiko seseorang mengidap kanker. Tapi bahwa kombinasi makanan yang tepat bisa membuat perbedaan status, itu benar adanya. Kampanye makan yang digalakkan akhir-akhir ini adalah “rainbow plate” atau piring yang warna-warni seperti pelangi. Maksudnya dalam setiap kali makan, piring terisi oleh sayuran hijau, buah berwarna cerah, merah atau putih dari daging, dan kuning keemasan dari karbohidrat.
courtesy of thriftyandgreen.com |
Untuk melawan kanker, institusi penelitian tentang kanker di Amerika Serikat menyarankan dalam setiap porsi yang kita makan tersusun atas 2/3 bahan makanan yang berasal dari tumbuhan, dan 1/3 protein hewani. Variasi warna seperti dalam rainbow plate, juga bermanfaat karena kaya akan nutrient untuk melawan kanker. Bila warna-warni ini disantap dalam lima porsi setiap harinya, selain berefek langsung mencegah kanker, model ini juga mampu mempertahankan berat badan yang sehat. Seperti diketahui, orang yang kelebihan berat badan memiliki risiko tinggi untuk terkena kanker usus besar, esofagus, bahkan ginjal.
Tentang kanker usus besar, ada zat khusus yang bernama folat yang sangat penting untuk dikonsumsi dalam rangka mencegah kanker. Folat termasuk vitamin B yang dapat mencegah kanker usus besar, rektum, dan payudara. Zat ini banyak ditemui dalam sereal untuk sarapan, jus jeruk, jus melon dan stroberi. Makanan lain yang juga kayak folat adalah asparagus, telur, dan sayuran hijau. Sayangnya manusia zaman sekarang lebih suka mengonsumsi pil suplemen ketimbang mengonsumsi makanan yang sehat.
Pemilihan makanan memang paling banyak berimbas terhadap kejadian kanker usus besar maupun rektum. Maka dengan mengurangi konsumsi daging olahan (bologna, ham, dan hot dog) dapat menurunkan risiko kanker tersebut. Begitupun dengan pemilihan makanan yang tinggi gula. Memang kanker yang disebabkan karena konsumsi gula bukan suatu akibat langsung. Tapi, konsumsi gula dapat mengganggu keseimbangan zat makanan lain yang bersifat protektif dari kanker dan bisa menyebabkan kenaikan berat badan yang meningkatkan risiko seseorang terkena kanker. Lebih baik memilih makan buah yang manis ketimbang sepotong donat.
Tomat digembar-gemborkan sebagai antioksidan yang sangat poten untuk mencegah kanker. Memang dari warnanya yang cerah, tomat diketahui mengandung likopen yang dihubungkan dengan turunnya risiko kanker prostat pada orang yang rutin mengonsumsi tomat. Apapun bentuk olahannya (jus, pasta, saos) tomat tetap memiliki potensi untuk melawan kanker.
Makanan lain yang dianggap memiliki efek mencegah kanker adalah kacang-kacangan, kol, sayuran berdaun hijau gelap, serta buah dari keluarga beri (blueberry, stroberi, dan raspberry). Bumbu dan cara masak pun dapat member pengaruh pada proses pencegahan kanker. Kurkumin misalnya, bumbu yang menjadi khas masakan India ini berpotensi sebagai agen pelawan kanker. Sementara cara memasak daging dengan menggoreng, memanggang, atau merebus pada suhu yang sangat tinggi dapat membuat bentukan senyawa kimia yang meningkatkan risiko kanker.
Selain bahan makanan, teh yang notabene adalah minuman dipercaya memiliki efek untuk melawan bibit kanker, khususnya the hijau. Dalam penelitian di tahap laboratorium, teh hijau memang terbukti memperlambat perkembangan kanker di usus besar, liver, payudara, dan prostat. Bahan minuman lain seperti jus anggur juga dapat mencegah kanker karena memiliki resveratrol yang bersifat anti oksidan dan anti radang.
Konsumsi air putih yang banyak memang sejak lama dianggap sebagai kebiasaan yang sehat. Kebiasaan ini juga dianggap dapat mencegah kanker, karena semakin banyak minum, maka air kencing akan semakin encer dan menghilangkan endapan zat berbahaya. Begitu pun dengan seringnya frekuensi buang air akan membuat tubuh secara kontinyu membuang sampah/racun dari dalam tubuh.
Tak semua minuman memiliki manfaat melawan kanker. Alkohol misalnya, alih-alih bermanfaat, konsumsinya malah harus dikurangi untuk mencegah kanker mulut dan tenggorokan. Meski ada sumber yang merekomendasikan konsumsi alkohol hingga dua porsi untuk pria dan satu porsi untuk wanita dalam sehari, nyatanya malah hal ini meningkatkan risiko seseorang terkena kanker.
mulailah mencoba memperkaya isi piring kita ketimbang memperkaya kotak obat dengan berbagai suplemen, karena tindakan pencegahan bisa kita mulai dari yang paling sederhana dengan biaya yang tidak mahal pula. Selamat mencoba!
Referensi:
www.webmd.com
www.webmd.com
dr.Gina Anindyajati
g.anindyajati@angsamerah.com
Angsamerah Clinic
Graha Media Building Lt.2
Jl. Blora 8-10, Menteng, Jakarta Pusat 10310
+6221-3915189
customer@angsamerah.com
www.angsamerah.com
g.anindyajati@angsamerah.com
Angsamerah Clinic
Graha Media Building Lt.2
Jl. Blora 8-10, Menteng, Jakarta Pusat 10310
+6221-3915189
customer@angsamerah.com
www.angsamerah.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar