courtesy of juriandbears.blogspot.com |
Akhir pekan yang baru saja lewat merupakan sebuah akhir pekan yang panjang. Biasanya, kalau kita berjalan-jalan di pusat perbelanjaan atau sentra keramaian lainnya, kita akan menjumpai banyak keluarga muda yang sedang menghabiskan saat berkualitas untuk mendekatkan diri antar anggotanya. Di momen-momen seperti ini kita juga dapat menyaksikan beragam rupa perilaku anak dari berbagai usia. Ada anak yang kalem dan penurut mengikuti ayah-bundanya untuk sekedar melihat-lihat, ada yang berlarian ke sana kem ari dengan sepatu keds beroda, dan ada pula yang menangis meraung-raung di toko mainan menuntut keinginannya untuk dikabulkan.
Ragam perilaku ini mungkin dianggap sebagai tantangan dalam
menjalankan peran sebagai orang tua. Akan tetapi, tahukah Anda bahwa kebiasaan
sederhana di rumah dapat memberikan pengaruh yang bermakna dalam perilaku anak
di luar rumah? Kebiasaan tidur misalnya. Sebuah penelitian di Inggris menunjukkan
bahwa anak usia 7 tahun yang tidak memiliki jadwal tidur siang teratur
cenderung lebih hiperaktif dan memiliki masalah di bidang sosial, emosional,
maupun perilaku. Hal ini berdasarkan penilaian oleh para ibu dan guru yang
membandingkan dengan anak usia 7 tahun dengan jadwal tidur siang teratur.
Bahayanya, anak yang tumbuh besar tanpa jadwal tidur siang,
akan memiliki perilaku yang terus memburuk. Namun, perilaku yang buruk dapat
diubah menjadi perilaku yang lebih kalem apabila si anak kemudian dibiasakan
untuk tidur siang di waktu khusus.
Hasil studi ini dianggap sangat serius karena melibatkan
10,000 anak di Inggris yang diikuti perkembangannya sejak mereka lahir di tahun 2001 dan 2002. Evaluasi
dilakukan saat anak berumur 3, 5, dan 7 tahun. Para peneliti menilai tingkah
laku anak sehari-hari, hubungan dengan teman sekelas, gejala emosional, hingga
tingkat hiperaktifitas si anak. Yang perlu digaris bawahi, bukan hanya jadwal
tidur teratur yang penting, tapi juga soal waktunya. Anak yang tidur lebih lambat
diketahui memiliki gejala perilaku yang buruk pula.
Baik bagi anak-anak maupun orang dewasa, tidur adalah suatu
kebutuhan. Dan mereka yang kurang tidur, akan menunjukkan gejala seperti mudah
marah, moody, dan seringkali memberikan respons fisiologis yang tidak sesuai
dengan rangsangan yang diterima. Kalau orang dewasa menunjukkannya dengan penampakan
suntuk dan emosional, anak-anak justru menjadi lebih hiperaktif.
Maka sebagai orangtua, memberlakukan pengaturan jam tidur
bagi anak, baik tidur malam maupun tidur siang, sangat membantu untuk mengoptimalkan
fungsinya di hari esok. Anak usia 5-7 tahun yang mendapat tidur cukup (10-12
jam tiap malam) akan melalui tahapan tidur yang lengkap, yakni tidur dalam
(deep sleep) yang akan memberikan rasa segar saat bangun, dan tahap REM (rapid
eye movement) yang dapat meningkatkan kemampuan memori seseorang.
Sebagai suatu komponen penting yang menentukan perilaku dan
kesehatan seorang anak, jadwal tidur yang teratur dan konsisten setiap saat
sangatlah penting. Usahakan agar anak paham akan rutinitas pengantar tidurnya
dan sebisa mungkin hindari rangsangan yang dapat mengalihkan perhatian anak
dari tidur, seperti bermain gadget. Meski terkesan sulit, ini bukanlah hal yang
mustahil. Selamat mencoba!
Referensi:
http://www.livescience.com/40390-kids-behavior-regular-bedtime.html
dr.Gina Anindyajati
Angsamerah Clinic
Graha Media Building Lt.2
Jl. Blora 8-10, Menteng, Jakarta Pusat
10310
+6221-3915189
Tidak ada komentar:
Posting Komentar