Sudah menanti sekian lama tapi tak kunjung hamil? Sudah periksa ini itu tapi tak ada hasil? Mungkin saja ada sumbatan di saluran telur. Supaya ketahuan, yuk mari kita cari tahu lewat pemeriksaan histerosalpingografi.
Apa itu histerosalpingografi?
Pemeriksaan histerosalpingografi (HSG), juga dikenal dengan nama uterosalpingografi, adalah pemeriksaan sinar X menggunakan cairan kontras yang dimasukkan ke rongga rahim dan saluran telur (tuba fallopii). Hasilnya akan seperti foto rontgen dengan gambaran saluran reproduksi wanita.
Apa tujuannya?
Guna pemeriksaan HSG adalah untuk mengetahui kondisi saluran telur sekaligus apakah ada sumbatan dan letaknya pada saluran telur. Bila ada sumbatan tentunya bisa menyebabkan infertilitas. Pemeriksaan HSG juga bisa dilakukan untuk menilai bentuk, ukuran, dan struktur rongga rahim sehingga dapat mendeteksi beberapa kelainan seperti tumor jinak atau kelainan bawaan pada rahim.
Kapan dilakukan?
Waktu yang tepat untuk melakukan HSG adalah sesudah haid tapi sebelum ovulasi, yaitu antara hari ke-9 sampai ke-14 siklus haid. Hal ini untuk memastikan Anda tidak hamil ketika pemeriksaan ini dilakukan. Kenapa tidak dilakukan saat mens yang jelas sedang tidak hamil? Karena ketika menstruasi, pembuluh darah sedang dalam keadaan terbuka sehingga dikhawatirkan menyebabkan penyumbatan di pembuluh darah bila dilakukan HSG. HSG juga sebaiknya tidak dilakukan bila mengalami infeksi di saluran reproduksi atau di daerah panggul yang kronis, infeksi menular seksual, serta bila Anda baru menjalani operasi rahim atau saluran telur.
Bagaimana cara pemeriksaannya?
Pemeriksaan ini dilakukan di bagian radiologi seperti saat melakukan foto rontgen. Diawali dengan buang air kecil untuk mengosongkan kandung kemih, kemudian mengganti baju dengan baju pemeriksaan dan melepaskan perhiasaan. Berikutnya Anda diminta berbaring dengan kedua paha terbuka, seperti saat akan melakukan pap smear atau posisi ibu melahirkan. Dokter radiologi lalu akan memasukkan alat melalui vagina sehingga mulut rahim terlihat, lalu kateter dimasukkan ke dalam rahim melalui mulut rahim. Dengan cara ini dokter akan dapat memasukkan cairan kontras yang memenuhi rahim. Setelahnya baru diambil foto dengan sinar-x sampai cairan terus mengisi rahim, saluran telur, dan keluar ke rongga perut. Biasanya, prosedur ini berlangsung selama 30 menit. Setelah selesai, kateter dilepas dan Anda diminta tetap berbaring selama beberapa menit, baru boleh bangun dan mengganti pakaian. Anda bisa makan dan minum seperti biasa sebelum dan sesudah pemeriksaan.
Apakah Pemeriksaan HSG Terasa Sakit?
Anda akan merasa tidak nyaman ketika kateter dipasang dan cairan kontras disuntikkan, bahkan mungkin merasakan kram perut seperti saat menstruasi bila ternyata ada sumbatan di saluran telur. Anda juga bisa merasakan sakit kepala ringan dan sakit di perut bagian bawah karena iritasi di selaput perut (peritoneum). Namun, rasa sakit tersebut tidak akan berlangsung lama. Lagipula, Anda akan diberi obat penahan sakit (anti-nyeri) saat pemeriksaan dilakukan. Mungkin Anda juga diberi antibiotik untuk mengurangi risiko infeksi akibat pemeriksaan ini.
Kapan hasil pemeriksaan bisa diperoleh?
Hasilnya bisa diperoleh hari itu juga. Dokter radiologi akan memberikan analisis dari pemeriksaan tersebut, lalu dokter kandungan yang menangani Anda akan menjelaskan langkah terapi apa yang perlu Anda lakukan bila ternyata ditemukan masalah yang mengganggu kesuburan Anda.
Apakah ada efek sampingnya?
Pemeriksaan ini cukup aman dan jarang menimbulkan komplikasi. Memang ada risiko alergi, tapi kecil, karena sebelum pemeriksaan Anda akan menjalani skin test terlebih dahulu untuk mengetahui apakah Anda ada alergi cairan kontras yang digunakan atau tidak. Bila Anda tidak alergi cairan kontras tersebut, justru dapat menghambat pertumbuhan kuman dan meningkatkan imunitas terhadap kuman karena mengandung zat yang bersifat antiseptik. Sinar X yang digunakan juga dalam dosis yang dikontrol untuk meminimalkan paparan radiasi yang Anda terima. Anda tidak perlu khawatir bila muncul flek selama beberapa hari setelah pemeriksaan HSG. Hal itu normal terjadi.
Benarkah pasien bisa hamil setelah pemeriksaan?
Beberapa penelitian membuktikan, pemeriksaan HSG bisa meningkatkan fertilitas pada wanita yang pernah menjalaninya, terutama pada wanita yang mengalami masalah pada saluran telurnya. Alasannya, cairan kontras yang disemprotkan ke rahim terkadang bisa membuka saluran telur yang tersumbat sehingga membantu wanita yang bersangkutan bisa hamil. Selain ‘membersihkan’ sumbatan, pemeriksaan ini juga bisa meluruskan saluran telur, menstimulasi sel silia di saluran telur atau meningkatkan cairan mukosa di leher rahim (serviks) yang kesemuanya mendukung terjadinya kehamilan.
Apakah HSG sama dengan ‘tiup rahim’?
HSG berbeda dengan pertubasi atau hidrotubasi atau yang dikenal dengan istilah ‘tiup rahim’. Pemeriksaan pertubasi menggunakan gas CO2 yang ditiupkan ke rahim sedangkan hidrotubasi memakai cairan yang mengandung antibiotik. Penilaian pertubasi umumnya secara subjektif atau dapat juga dibuat rekaman kymograf terhadap tekanan uterus. Walau semua pemeriksaan ini untuk mengetahui apakah ada sumbatan di saluran telur, namun pemeriksaan HSG memberikan hasil yang lebih akurat dan lengkap. Lewat hasil foto sinar X bisa diketahui secara pasti saluran mana yang tersumbat dan di mana letak sumbatannya. Sementara pada pertubasi atau hidrotubasi, letak sumbatan tidak bisa diketahui secara pasti –demikian pula saluran yang mana– karena hanya bisa diketahui ada sumbatan dari perubahan tekanan gas saat dimasukkan.
Sumber: Ayahbunda
Ditulis oleh
Dewinta Christy Ambaruni, Am.Keb
dewintaambaruni@yahoo.co.id
Diedit oleh
dr.Gina Anindyajati
g.anindyajati@angsamerah.com
Angsamerah Clinic
Graha Media Building 2nd Floor
Jl. Blora No.08-10 Menteng, Jakarta Pusat
10310 Indonesia
Apa tujuannya?
Guna pemeriksaan HSG adalah untuk mengetahui kondisi saluran telur sekaligus apakah ada sumbatan dan letaknya pada saluran telur. Bila ada sumbatan tentunya bisa menyebabkan infertilitas. Pemeriksaan HSG juga bisa dilakukan untuk menilai bentuk, ukuran, dan struktur rongga rahim sehingga dapat mendeteksi beberapa kelainan seperti tumor jinak atau kelainan bawaan pada rahim.
Kapan dilakukan?
Waktu yang tepat untuk melakukan HSG adalah sesudah haid tapi sebelum ovulasi, yaitu antara hari ke-9 sampai ke-14 siklus haid. Hal ini untuk memastikan Anda tidak hamil ketika pemeriksaan ini dilakukan. Kenapa tidak dilakukan saat mens yang jelas sedang tidak hamil? Karena ketika menstruasi, pembuluh darah sedang dalam keadaan terbuka sehingga dikhawatirkan menyebabkan penyumbatan di pembuluh darah bila dilakukan HSG. HSG juga sebaiknya tidak dilakukan bila mengalami infeksi di saluran reproduksi atau di daerah panggul yang kronis, infeksi menular seksual, serta bila Anda baru menjalani operasi rahim atau saluran telur.
Bagaimana cara pemeriksaannya?
Pemeriksaan ini dilakukan di bagian radiologi seperti saat melakukan foto rontgen. Diawali dengan buang air kecil untuk mengosongkan kandung kemih, kemudian mengganti baju dengan baju pemeriksaan dan melepaskan perhiasaan. Berikutnya Anda diminta berbaring dengan kedua paha terbuka, seperti saat akan melakukan pap smear atau posisi ibu melahirkan. Dokter radiologi lalu akan memasukkan alat melalui vagina sehingga mulut rahim terlihat, lalu kateter dimasukkan ke dalam rahim melalui mulut rahim. Dengan cara ini dokter akan dapat memasukkan cairan kontras yang memenuhi rahim. Setelahnya baru diambil foto dengan sinar-x sampai cairan terus mengisi rahim, saluran telur, dan keluar ke rongga perut. Biasanya, prosedur ini berlangsung selama 30 menit. Setelah selesai, kateter dilepas dan Anda diminta tetap berbaring selama beberapa menit, baru boleh bangun dan mengganti pakaian. Anda bisa makan dan minum seperti biasa sebelum dan sesudah pemeriksaan.
Apakah Pemeriksaan HSG Terasa Sakit?
Anda akan merasa tidak nyaman ketika kateter dipasang dan cairan kontras disuntikkan, bahkan mungkin merasakan kram perut seperti saat menstruasi bila ternyata ada sumbatan di saluran telur. Anda juga bisa merasakan sakit kepala ringan dan sakit di perut bagian bawah karena iritasi di selaput perut (peritoneum). Namun, rasa sakit tersebut tidak akan berlangsung lama. Lagipula, Anda akan diberi obat penahan sakit (anti-nyeri) saat pemeriksaan dilakukan. Mungkin Anda juga diberi antibiotik untuk mengurangi risiko infeksi akibat pemeriksaan ini.
Kapan hasil pemeriksaan bisa diperoleh?
Hasilnya bisa diperoleh hari itu juga. Dokter radiologi akan memberikan analisis dari pemeriksaan tersebut, lalu dokter kandungan yang menangani Anda akan menjelaskan langkah terapi apa yang perlu Anda lakukan bila ternyata ditemukan masalah yang mengganggu kesuburan Anda.
Apakah ada efek sampingnya?
Pemeriksaan ini cukup aman dan jarang menimbulkan komplikasi. Memang ada risiko alergi, tapi kecil, karena sebelum pemeriksaan Anda akan menjalani skin test terlebih dahulu untuk mengetahui apakah Anda ada alergi cairan kontras yang digunakan atau tidak. Bila Anda tidak alergi cairan kontras tersebut, justru dapat menghambat pertumbuhan kuman dan meningkatkan imunitas terhadap kuman karena mengandung zat yang bersifat antiseptik. Sinar X yang digunakan juga dalam dosis yang dikontrol untuk meminimalkan paparan radiasi yang Anda terima. Anda tidak perlu khawatir bila muncul flek selama beberapa hari setelah pemeriksaan HSG. Hal itu normal terjadi.
Benarkah pasien bisa hamil setelah pemeriksaan?
Beberapa penelitian membuktikan, pemeriksaan HSG bisa meningkatkan fertilitas pada wanita yang pernah menjalaninya, terutama pada wanita yang mengalami masalah pada saluran telurnya. Alasannya, cairan kontras yang disemprotkan ke rahim terkadang bisa membuka saluran telur yang tersumbat sehingga membantu wanita yang bersangkutan bisa hamil. Selain ‘membersihkan’ sumbatan, pemeriksaan ini juga bisa meluruskan saluran telur, menstimulasi sel silia di saluran telur atau meningkatkan cairan mukosa di leher rahim (serviks) yang kesemuanya mendukung terjadinya kehamilan.
Apakah HSG sama dengan ‘tiup rahim’?
HSG berbeda dengan pertubasi atau hidrotubasi atau yang dikenal dengan istilah ‘tiup rahim’. Pemeriksaan pertubasi menggunakan gas CO2 yang ditiupkan ke rahim sedangkan hidrotubasi memakai cairan yang mengandung antibiotik. Penilaian pertubasi umumnya secara subjektif atau dapat juga dibuat rekaman kymograf terhadap tekanan uterus. Walau semua pemeriksaan ini untuk mengetahui apakah ada sumbatan di saluran telur, namun pemeriksaan HSG memberikan hasil yang lebih akurat dan lengkap. Lewat hasil foto sinar X bisa diketahui secara pasti saluran mana yang tersumbat dan di mana letak sumbatannya. Sementara pada pertubasi atau hidrotubasi, letak sumbatan tidak bisa diketahui secara pasti –demikian pula saluran yang mana– karena hanya bisa diketahui ada sumbatan dari perubahan tekanan gas saat dimasukkan.
Sumber: Ayahbunda
Ditulis oleh
Dewinta Christy Ambaruni, Am.Keb
dewintaambaruni@yahoo.co.id
Diedit oleh
dr.Gina Anindyajati
g.anindyajati@angsamerah.com
Angsamerah Clinic
Graha Media Building 2nd Floor
Jl. Blora No.08-10 Menteng, Jakarta Pusat
10310 Indonesia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar